Paper Totolan tentang Profesi Sistem Informasi

SIAPAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI SYSTEM ANALYST?

 

PAPER KELOMPOK

TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI

 

 

Oleh :

FIRDAUZYNOOR ARIFIN           1501200863

DWIKI RISTANTYO                      1501200730

DYNA PRATIWI                             1501186820

PUTRA LIOWONO                         1501180842

RUSDIANTO                                    1501183863

 

 

06PJM / 3

 

 

 

 

           

 

 

Binus University

 

2013/2014

 

 

Binus University

 

Jurusan Sistem Informasi

Paper Kelompok Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi

Semester Genap 2013/2014

 

SIAPAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI SYSTEM ANALYST?

FIRDAUZYNOOR ARIFIN           1501200863

DWIKI RISTANTYO                      1501200730

DYNA PRATIWI                             1501186820

PUTRA LIOWONO                         1501180842

RUSDIANTO                                    1501183863

 

06PJM / 3

 

Abstrak

Perkembangan perusahaan saat ini sangatlah pesat, namun dibalik perkembangan yang pesat tersebut terdapat pula persaingan yang ketat. Berbeda dengan jaman dahulu perusahaan hanya menjalankan proses bisnis yang ada dan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jumlah pesaing yang relatif rendah. Di jaman sekarang ini perusahaan juga harus memikirkan segala hal yang menjadi keperluan perusahaan untuk perkembangannya, mulai dari proses pembelian bahan baku, penyimpanan, penjualan, dan juga bidang IT yang mendukung semua proses tersebut. Dari sanalah lahir konsep Analisa Sistem Informasi, yaitu sebuah pengertian dimana para pakar di bidang Sistem Informasi menganalisa proses bisnis yang ada dan memperbaiki kekurangan proses bisnis tersebut. Dan Sistem Analis adalah salah satu bagian penting dari Analisa Sistem Informasi, dengan pekerjaan utama menjadi jembatan antara bisnis analis, dan programer.

 

Kata Kunci : Sistem, informasi, analis, system, analyst

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

Perkembangan perusahaan saat ini sangatlah pesat, namun dibalik perkembangan yang pesat tersebut terdapat pula persaingan yang ketat. Berbeda dengan jaman dahulu perusahaan hanya menjalankan proses bisnis yang ada dan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jumlah pesaing yang relatif rendah. Namun di jaman sekarang ini perusahaan juga harus memikirkan segala hal yang menjadi keperluan perusahaan untuk perkembangannya, mulai dari proses pembelian bahan baku, penyimpanan, penjualan, dan juga bidang IT yang mendukung semua proses tersebut.

Perkembangan teknologi yang cepat di jaman sekarang ini menuntut para pemilik perusahaan berpikir keras untuk mengembangkan perusahaannya agar tidak termakan oleh jaman. Dari sanalah lahir konsep Analisa Sistem Informasi, yang semakin ramai digunakan belakangan ini dikarenakan keperluan perusahaan yang terus meningkat.

            Analisa Sistem Infomasi adalah sebuah pengertian dimana para pakar di bidang Sistem Informasi atau umumnya diartikan sebagai jembatan antara bagian IT dengan proses bisnis perusahaan menganalisa proses bisnis yang ada dan memperbaiki kekurangan proses bisnis tersebut umumnya dengan pengembangan di bidang IT perusahaan.

            Umumnya Analisa Sistem Informasi terdiri dari 3 bagian yaitu bisnis analis, sistem analis, dan juga programer. Ketiga bagian tersebut memiliki pekerjaan yang berbeda namun saling berhubungan dan saling membantu satu sama lainnya. Dan didalam paper ini kita akan berfokus pada pembahasan sistem analis, mulai dari pengertian sampai apakah yang dikerjakan oleh sistem analis.

 

 

1.2  Ruang Lingkup

 

Mengingat cakupan ruang lingkup yang sangat luas mengenai system analyst, maka akan dibatasi pada :

  1. Pengertian mengenai system analyst.
  2. Job-Desk system analyst.
  3. Pentingnya system analyst dalam perusahaan.

 

1.3  Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini yaitu :

  1. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai Sistem Analis.
  2. Menjadi bahan pertimbangan bila masyarakat ingin menjadi Sistem Analis.

 

1.3.2 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini yaitu :

  1. Masyarakat nantinya akan mengerti lebih jauh mengenai apa yang dimaksud, dan apa yang dikerjakan oleh seorang Sistem Analis.
  2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat mengenai apa yang dibutuhkan untuk menjadi Sistem Analis, dan bagaimana pekerjaan Sistem Analis di perusahaan.

 

 

1.4  Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

  1. 1.      Studi Pustaka

Metode pengumpulan informasi yang digunakan melalui studi artikel media internet dan buku-buku referensi yang dapat dijadikan sumber dan panduan dalam penyusunan penulisan ini.

 

  1. 2.      Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mencari tahu dan me-review mengenai Sistem Analis itu sendiri.

 

1.5  Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan memberikan gambaran yang sistematis dalam memahami topik yang disajikan, kami membagi paper ini ke dalam bagian-bagian berupa bab yaitu :

BAB I    : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang masalah pokok yang dibahas dalam paper ini, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaaat, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II  : Landasan Teori

Dalam bab ini akan menguraikan teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian ini, secara umum dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan kinerja sistem informasi baik dikutip dari berbagai referensi maupun hasil riset yang didapat.

 

 

BAB III : Pembahasan

Dalam bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang ditetapkan pada pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan-temuan diperoleh, menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.

 

BAB IV : Penutup

Dalam bab ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan berdasarkan petunjuk dari buku-buku referensi, internet, dan seminar teori-teori lanjutan sistem informasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1  Sistem

Menurut Satzinger et al. (2010, p6), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang terpisah yang bekerja sama untuk mencapai suatu hasil.

Menurut Connolly dan Begg, (2002, p270) sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kesimpulannya adalah sistem merupakan kompenen yang saling berhubungan untuk mendapatkan hasil atau informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.

 

2.2  Informasi

Menurut Satzinger et al. (2010, p 7), informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Jadi, kesimpulannya informasi adalah hasil dari pengolahan data yang bermanfaat untuk suatu kepentingan.

 

2.3  Sistem Informasi

Menurut Turban (2009, p 415), sistem informasi adalah sebuah proses untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan yang spesifik, dan kebanyakan sistem informasi dikomputerisasi.

Menurut Satzinger et al., (2005, p7), sistem informasi adalah kumpulan komponen yang dihubungkan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan hasilnya akan menjadi informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi tugas bisnis.

 

2.4  Analisis Sistem

Menurut McLeod (2007,p74) analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada.

Menurut Mulyadi (2001, p41), analisis sistem adalah suatu proses yang membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasikan informasi yang diperlukan oleh pemakai dalam melaksanakan pekerjaannya.

 

2.5  System Analyst

Analis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan 24 Pengertian Sistem dan Analis Sistem pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (systems designer), konsultan sistem (systems consultant) dan ahli teknik sistem (systems engineer).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

3.1 Pengertian System Analyst

Analis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (systems designer), konsultan sistem (systems consultant) dan ahli teknik sistem (systems engineer).

Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis,programer, dan profesi sistem lainnya.

Analis sistem berbeda dengan pemrogram. Pemrogram (programmer) adalah

orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut analis/pemrogram (analyst/programmer) atau pemrogram/analis (programmer/analyst). Tugas dan tanggungjawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda dan dapat dilihat pada

tabel berikut :

 

 

 

Pemograman Analis system
1. tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.

 

2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknologi komputer,sistem komputer, utilities dan bahasa-bahasa pemrograman yang diperlukan.

 

3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

 

4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.

1. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

 

2. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

 

3. Pekerjaaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

 

4. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem, pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer

 

 

3.2    Pengetahuan dan Keahlian yang Diperlukan Analis Sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

 

1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemrograman komputer

  1. Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.

b. Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat    keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi,utilities dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

 

2. Pengetahuan tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.

 

3. Pengetahuan tentang metode kuantitatif =

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regresion), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.

 

4. Keahlian pemecahan masalah

Analys system harus memiliki kemampuan untuk meletakkan permasalahan – permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah – mecah masalah tersebut ke dalam bagian- bagian nya.menganalisisnya dan kemudian dapat merangkainya kembali menjadi suatu system yang dapat mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut.

 

5. Keahlian komunikasi antar personil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.

 

6. Keahlian membina hubungan antar personil

Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terllibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

 

3.3 Fungsi Sistem Analis

Fungsi Sistem Analis :

  • Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user.
  • Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.
  • Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
  • Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan  permintaan user.

3.4  Tugas Seorang System Analyst

Pada dasarnya seorang system analyst mempunyai tugas sebagai berikut :

  • Menganalisa sistem yang sudah ada dan membuat feasibility pengembangan sistem.
  • Mengembangkan solusi yang paling efisian dan efektif.
  • Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam solusi pembangunan / pengembangan sistem.
  • Menentukan framework dan standard implementasi pekerjaan yang akan digunakan dalam pembangunan / pengembangan sistem.
  • Mengarahkan tim dalam pengembangan agar dapat bekerja secara sinkron dan terarah.
  • Bekerja dan berkomunikasi dengan pihak  pemberi kerja untuk memetakan kebutuhan sistem yang akan dibangun / dikembangkan.
  • Membuat dokumen kebutuhan sistem.
  • Menerjemahkan kebutuhan client (pemberi kerja) kedalam spesifikasi teknis yang jelas dan terstruktur.
  • Membuat jadwal pelaksanaan implementasi termasuk jadwal uji coba dan skenarionya.
  • Mengawasi pelaksanaan implementasi sistem yang dibuat agar terarah dan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem dan jadwal yang telah ditetapkan.
  • Membuat metode transfer knowledge kepada pemberi kerja.

 

3.5   Keahlian Yang Diperlukan Seorang System Analyst

Untuk manjadi seorang profesinal sebagai system analyst harus memiliki pengetahuan dan keahlian sebagai berikut :

  • Pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer, bahasa pemograman dan teknik pengolahan data. Termasuk diantaranya keterampilan dalam menggunakan alat dan teknik untuk mengembangkan aplikasi software dan hardware, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa pemograman, dan sistem operasi.
  • Pengetahuan tentang user atau bisnis secara umum. Seorang system analyst membutuhkan pengetahuan bisnis perusahaan, paling tidak secara umum, agar dapat berkomunikasi dengan user  yang akan menjalankan sistem ini. Pengetahuan bisnis yang sebaiknya dimiliki adalah pengetahuan mengenai akuntansi perusahaan, manajemen, marketing, personalia, company policies.
  • Pengetahuan dan keterampilan mengenai metode kualitatif seperti linear programming, dynamic programming, simulasi dan lain sebagainya.
  • Kemampuan menganalisa masalah dan memberikan solusi. System analyst umumnya akan menganalisa, memilah dan menguraikan masalah kompleks yang ditimbulkan oleh sistem yang dipakai perusahaan. Kemampuan ini penting untuk mendapatkan solusi masalah.
  • Communication skills (verbal maupun tulisan) dan kemampuan untuk membina dan menjaga hubungan. Layaknya profesional, kemampuan komunikasi adalah keterampilan esensial untuk berhubungan dengan banyak pihak, terutama user, dalam menyampaikan presentasi, pembuatan laporan dan lain – lain.

 

3.6 Tim Pengembangan Sistem

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar-kecilnya ruang-lingkup proyek yang kaan ditangani. Tim ini secara umnum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut ini :

 

1. Manajer analisis sistem

Manajer analisis sistem (manager of systems analysis) ini disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut ini:

a.  Sebagai ketua/koordinator tim pengembangan sistem

b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya

c. Membuat jadwal pelakasanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan

d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya

e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem

f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem

g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)

h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim

 

2. Ketua analis sistem

Ketua analis sistem (lead systems analyst) biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analisis sistem berhalangan.

 

 

3. Analis sistem senior

Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman.

 

 

 

4. Analis sistem

Analis sistem (systems analyst) merupakan analis sistem yang cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis sistem senior.

 

5. Analis sistem yunior

Analis sistem yunior (junior systems analyst) merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst trainee).

 

6. Pemrogram aplikasi senior

Pemrogram aplikasi senior (senior applications programmer) merupakan pemrogram komputer yang sudah berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram yang

lainnya. Pemrogram aplikasi senior ini kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.

 

7. Pemrogram aplikasi

Pemrogram aplikasi (applications programmer) merupakan pemrogram komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.

 

8. Pemrogram aplikasi yunior

Pemrogram aplikasi yunior (junior applications programmer) merupakan pemrogram komputer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer trainee).

3.6  Information System Analyst

Pada intinya System Analysis merupakan proses pemecahan masalah. System Analysis dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Pendekatan yang paling sering digunakan adalah structured analysis, information engineering, discovery prototyping dan object-orientedanalysis. Dalam aplikasinya, pendekatan-pendekatan ini digunakan bersamaan agar dapat saling melengkapi.

Structured Analysis adalah salah satu system pengendalian model dimana pendekatan berbasis proses dilakukan untuk menganalisis system yang berlaku sekarang dan menganalisis kebutuhan bisnis dari system yang baru. Model yang digunakan berupa gambar yang menilustrasikan komponen-komponen system, yaitu proses beserta input, output dan filenya.Teknik pendekatan berbasis proses menitikberatkan pada elemen PROCESS dalam diagram blok yang terdapat pada framework system informasi yang digunakan. Seiring dengan berjalannya waktu, teknik ini berkembang dengan menyertakan data dan interface sebagai penekanan kedua. Namun, process tetap merupakan focus utama dari model system yang dihasilkan dalam structured analysis.Structured Analysis memiliki konsep yang sederhana. Analis system menggambar sebuah garis yang merupakan model proses yang disebut data flow diagram (DFD), yang melukiskan proses yang sekarang ada atau usulan proses dalam system bersama dengan input, output dan filenya.Pada akhirnya model proses ini akan menjadi rencana/rancangan bagi proses bisnis yang akan diimplementasikan dan program komputer yang akan dibuat.Perancangan ulang proses bisnis memberikan banyak manfaat bagi suatu organisasi atau perusahaan. Melalui perancangan ulang proses bisnis, suatu organisasi mencoba untuk mempelajari proses bisnis yang paling penting dan kritis dengan tujuan untuk meningkatkan produk yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya dan pemborosan. Model proses juga membantu organisasi untuk mevisualisasikan proses mereka dan pada akhirnya dapat mengurangi kerumitan struktur birokrasi organisasi tsb.

Information Engineering (IE) adalah pendekatan model yang berbasis data. Analisis sensitifitas proses digunakan sebagai teknik untuk merencanakan, menganalisis, dan merancang system informasi. Model IE berupa gambar yang mengilustrasikan dan menyelaraskan data dan proses system.Model data pada IE disebut dengan entity relationship diagram. Model proses IE menggunakan diagran alir data yang sama dengan yang digunakan pada SA. Kelebihan IE adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan model data dan proses.IE merupakan pendekatan berbasis data karena IE menekankan pada analisis kebutuhan akan data sebelum kemudian menganalisis kebutuhan proses dan interface. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa data tidak sulit direncanakan dan diatur. Analis system biasanya membuat ERD untuk memodelkan data mentah terlebih dahulu untuk menggambarkan bagaiman data-data dikumpulkan, disimpan, digunakan dan dipelihara.IE dan SA, keduanya berusaha untuk menyesuaikan model data dengan model proses.Perbedaan keduanya hanya pada model mana yang dibuat pertama kali. IE membuat model data terlebih dahulu, sedangkan SA membuat model proses dulu.

Analisis Berbasis Objek (Object-Oriented Analysis), Pada dasarnya kebanyakan metode analisis system memisahkan antara data dan proses.Walaupun SA dan IE telah melakukan usaha untuk menyelaraskan keduanya, namun usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil. Analisis berbasis objek kemudian muncul dan digunakan untuk mengurangi batas pemisah antara data dan proses. Seluruh data spesifik dan proses yang membuat, membaca, meng-update atau menghapus data-data tersebut diintegrasikan dan disebut dengan objek. Beberapa bahasa pemrograman yang berbasis objek ini antara lain adalah Visual Basic, C++, dan Powerbuilder. Object-Oriented Analysis (OOA) adalah teknik pemodelan yang mengintegrasikan antara datadan proses kedalam suatu kesatuan yang disebut dengan objek. Model OOA berupa gambaryang mengilustrasikan objek system dari berbagai macam persepsi.Dengan semakin dikenalnya OOA, kemudian muncul Unified Modeling Language (UML) yang menyediakan sintaks grafik untuk membuat model berbasis objek.

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa seorang System Analyst adalah seseorang yang memiliki tugas menganalisis, kemudian mendesain sistem yang akan digunakan dalam sebuah perusahaan. Namun, seorang System Analyst dituntut untuk mampu mengenal dan mengerti mulai dari permintaan klien, pengerjaan, hingga pengenalan hardware. Selain itu, perlu diperhatikan tentang kode etik maupun kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang System Analyst.

 

4.2 Saran

Mahasiswa/i yang masih menuntut ilmu di Universitas dan ingin melanjutkan bekerja setelah lulus nanti kemudian ingin menjadi seorang System Analyst diharapkan untuk dapat menguasai dasar dan apa saja tugas serta kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang System Analyst sehingga nanti nya ketika sudah berada di profesi ini dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dan mendapat hasil yang diharapkan bagi dirinya sendiri maupun perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Satzinger, W, J., Jackson, B, R., & Burd, D, S. (2010).System Analysis and Design In a Changing World. (5th edition). Boston: Massachutes.

Turban, E.. & Volonino, L..(2009). Information Technology for Management: Improving Performance In The Digital Economy.(7th edition). Hoboken:Wiley.

Connolly, T., & Begg, C. (2005). Database systems : A practical approach to design, implementation and management (4th ed.). New York: Addison-Wesley.

Satzinger, J.W., and Jackson, R. B., and Burd, S. D. (2005). Object Oriented Systems Analysis and Design with The Unified Design. (4th edition). Thomson Course Technology.

I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall, 1991

Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990

Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & FrasePublishing Company, 1992.

http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00245-KA%20Bab%202.pdf

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply